Wakil Gubernur (Wagub) Kalimantan Timur (Kaltim) H Seno Aji memimpin briefing rutin di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur, Senin 2 Juni 2025. Seperti biasa, briefing dimoderatori langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kaltim Sri Wahyuni.
Beberapa hal menjadi poin pembahasan antara lain terkait realisasi serapan anggaran OPD, perkembangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG), perkembangan Pergub Program Gratispol Pendidikan dan Kesehatan, persoalan aset dan SMAN 10 Samarinda, hingga soal lingkungan dan sampah.
"Saya minta semua OPD bisa segera menyesuaikan dan merealisasikan anggaran masing-masing sesuai target," kata Wagub Seno Aji di depan para pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Kaltim.
Kabar baiknya, Wagub Seno mengatakan proses tender/lelang sudah dilakukan sejumlah OPD.
"Saya melihat beberapa OPD sudah melakukan proses tender/lelang. Saya harapkan briefing minggu depan sudah ada perkembangan yang baik," harap Wagub lagi.
Serapan anggaran pemerintah menurutnya sangat penting untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah, mendukung pelaksanaan program pembangunan dan memastikan penggunaan anggaran berjalan efektif dan efisien.
Sebaliknya, rendahnya serapan anggaran akan menyebabkan perlambatan pertumbuhan ekonomi dan hilangnya manfaat belanja anggaran.
"Saya minta minggu depan sudah ada perubahan positif," kata Wagub.
Selain itu juga dibahas terkait progres Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Wagub memberikan apresiasi karena sosialisasi dan musyawarah desa/kelurahan sudah terealisasi 100 persen.
Secara nasional, baru Kaltim dan Kalimantan Selatan yang sudah menyelesaikan tahapan ini dan akan berlanjut pada proses Administrasi Hukum Umum (AHU).
"Bu Heni (Kepala Dinas Perindagkop dan UKM Kaltim) tolong nanti sampaikan ke 1.038 koperasi untuk menyelesaikan AHU-nya bulan ini," pesan Wagub.
Catatan juga disampaikan Wagub Seno Aji terkait swasembada beras dalam waktu enam bulan seperti ditargetkan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, saat berkunjung ke lokasi persawahan Desa Gunung Mulia, Babulu, beberapa pekan lalu.
"Ini sudah dua bulan. Kita harus bisa tunjukkan progres yang baik. Tunjukkan bahwa kita mampu," tandas Wagub.
Namun demikian, dia meminta jajaran dinas terkait segera terjun langsung ke lapangan untuk melakukan identifikasi secara benar, tidak sekadar berdasarkan laporan satelit.
Angka potensi lahan persawahan 46.000 hektare di Kaltim harus dikoreksi secara benar. Lokasi-lokasi yang tidak memungkinkan harus dikeluarkan dari catatan dan dicarikan lokasi lain yang potensial dan bisa dilaksanakan.
"Bulan depan kita harus bisa tunjukkan kepada Pak Menteri Pertanian sudah ada progres signifikan untuk swasembada beras. Kita tidak mau impor beras lagi dari Sulawesi dan Surabaya. Biar petani kita yang menikmati hasilnya," tegas Wagub. (sul/her/adpimprovkaltim)