Transformasi Pembudidaya Harus Dimulai Sekarang

Nety     34x     Berita

SAMARINDA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni menegaskan hadirnya Ibu Kota Nusantara (IKN) secara langsung akan meningkatkan permintaan konsumsi perikanan. Pertanyaan selanjutnya, seberapa mampu Kaltim memenuhi kebutuhan pasar yang pasti akan terus meningkat itu.
“Belum lagi adanya Program Gerakan Makan Ikan (Gemar Ikan). Mestinya tidak hanya menjadi sebuah seremoni, tapi menjamin pasokan ikan itu tersedia dan masyarakat tidak kesulitan mendapatkan komoditas perikanan,” tegas Sri Wahyuni saat membuka Rapat Kerja Teknis (Rakernis) Kelauatan dan Perikanan Se-Kaltim 2024 di Hotel Fugo Samarinda, Senin (28/10/2024).
Sri Wahyuni merekomendasikan transformasi ekonomi pembudidaya. Menurutnya, rencana itu harus terprogram, terencana dan tidak bisa sporadis. Bisa dimulai dari tahun ini.
“Jangan sampai tahun depan nanti kita pikirkan lagi dan tidak berkelanjutan. Kita perlu sesuatu yang diletakkan fondasi dari sekarang untuk 5 tahun, 10 tahun ke depan khususnya pembangunan sektor perikanan,” harapnya.
Sri Wahyuni menambahkan, pemikiran transformasi ekonomi pembudidaya ini akan menjadi landasan untuk rencana pembangunan perikanan 10 tahun bahkan 20 tahun ke depan. Sebab tanpa transformasi ekonomi untuk membudidaya, maka bisa jadi nilai ekonomi pembudidaya akan tetap kecil.
“Kalau nilainya kecil membuat orang tidak terdorong untuk menjadi pembudidaya ikan. Tapi kalau dia punya nilai ekonomi yang menghasilkan tentu ini akan menjadi pilihan bagi nelayan untuk melakukan budidaya ikan,” tandasnya.
Belum lagi isu tentang komoditas perikanan yang menjadi endemik Kaltim dan ini juga perlu penanganan budidaya secara khusus.
Ikan itu mungkin tidak bernilai ekonomis secara konsumsi, tapi komoditas tersebut bernilai ekonomi dari sisi yang lain. Misalkan dari sisi riset penelitian fakultas perikanan, maupun dari sisi pariwisata.

“Oleh Karena itu, kita harapkan Dinas Kelautan dan Perikanan juga bisa bersinergi dengan Dinas Pariwisata, Disperindagkop maupun dinas lainnya untuk membangkitkan rasa memiliki dan mengembangkan komoditas perikanan,” imbuhnya. (mar/sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26