Tanggung Jawab Kualitas Pendidikan Bukan Hanya Hasil Akhir, Tapi Bagaimana Pemerintah Menyiapkan Dengan Baik Prosesnya

Nety     34x     Berita

SAMARINDA-Kegiatan Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan, Penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai Instrumen Penilaian Nasional, dilaksanakan Ruang Crystal 5 Hotel Mercure, Sabtu (24/5/2025).

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mewakili Gubrnur Kaltim memberikan sambutan dalam kegiatan ini.

"Dalam acara ini kita akan mendapatkan penjelasan. Penjelasan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan," jelasnya.

Kemudian, tanggung jawab kualitas pendidikan bukan hanya hasil akhir yang dicapai oleh siswa tetapi bagaimana proses belajar mengajar dan proses pendidikan itu bisa disiapkan dengan baik oleh pemerintah daerah, yayasan pengelola pendidikan, dan asosiasi guru.

"Ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, nanti ada namanya asesmen nasional (AN) untuk sekolahnya. Jangan hanya guru membebankan kepada murid yang lulus tetapi dengan adanya AN maka akan terlihat semua stakeholder, guru, kepala sekolah, fasilitas perpustakaan dan lain-lain untuk bisa ditingkatkan agar bisa menghasilkan pendidikan yang berkualitas," ungkapnya.

Kaltim memiliki program Gratispol. Pendidikan gratis di Kaltim, anak-anak Kaltim yang berumur 18-25 tahun yang menempuh pendidikan di universitas, institut atau sekolah tinggi yang ada di Kaltim tidak dikenakan biaya.

"Kita juga berharap anak-anak yang lulus dari dari kampus nanti mempunyai kualitas yang baik. Jadi tidak hanya mereka memiliki kesempatan juga bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan yang baik," terangnya.

Sekda Srijuga mengatakan ketika berbicara tentang bagaimana penggunaan Computer Asisted Test (CAT) untuk tes Kemampuan Akademik maka bisa menggunakan fasilitas sekolah.

"Kalau misalnya fasilitas sekolah tidak memungkinkan kita bisa menggunakan fasilitas CAT yang ada di Badan Kepegawaian, kita mempunyai gedung untuk tes itu bisa digunakan untuk 100 orang," kata Sri.

Jadi, lanjut Sri, semua sekolah dari mana saja bisa menggunakan fasilitas yang dimiliki Pemprov Kaltim tersebut, sehingga ke depan diharapkan tidak menjadi kendala.

"Saya tambahkan kalau TKA itu kan bisa digunakan untuk ke kampus kalau yang diluar prestasi. Jadi dengan TKA, kampus juga lebih mudah melihat siapa yang akan bisa menjadi mahasiswa di luar TKA maka mereka akan ikut seleksi, ini juga mendukung pendidikan gratis kita Gratispol, jadi yang masuk perguruan tinggi bisa melalui jalur prestasi atau dengan TKA," tambahnya.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kaltim Rahmat Ramadhan mengatakan untuk CAT kabupaten kota juga bisa digunakan.

"Seperti yang disampaikan Ibu Sekda, kalau CAT utnutk SMK/SMA bisa menggunakan fasilitas dari BKD bisa digunakan 100 orang kemudian fasilitas CAT di kabupaten kota juga bisa digunakan," tuturnya.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim yang telah bersedia untuk menjadi tempat pertama sosialisasi ini dilakukan.

"Kita masih bisa berkesempatan untuk memberikan masukan-masukan substansi dan nanti akan diterapkan di bulan November, mudah-mudahan sudah siap," harapnya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Toni Toharudin, mengatakan sosialisasi akan dilakukan secara masif.

"Harapannya dengan adanya penilaian seperti ini akselerasi akan semakin cepat dan supaya anak-anak dapat termotivasi, pelaksanaan bulan November itu untuk siswa SMA/SMK," jelasnya.

Toni juga mengatakan tujuannya untuk mengukur kemampuan siswa secara individu.

:Jadi kita mempunyai penilaian terhadap hasil belajar siswa dan itu nanti (nilai itu) bisa digunakan untuk mengikuti jenjang lanjutan, jalur-jalur prestasi itu bisa menggunakan nilai dari TKA, ini digunakan untuk kelas akhir kelas 6, kelas 9 dan kelas 12," jelasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pusat Standar Kebijakan Pendidikan Irsyad Zamjani, mewakili Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim Tendes Teddy Soesilo, Kepala Balai Guru Tenaga Kependidikan (BGTK) Wiwik Setiawati, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Samarinda Helena, Wakil Rektor 1 Universitas Mulawarman Lambang Subagiyo, Wakil Dekan 3 Unmul Bibit Suhatmady, dan peserta workshop.(ayu/her/adpimprovkaltim)

Foto: Netilyawati*Tanggung Jawab Kualitas Pendidikan Bukan Hanya Hasil Akhir, Tapi Bagaimana Pemerintah Menyiapkan Dengan Baik Prosesnya*

SAMARINDA-Kegiatan Paradigma Baru Evaluasi Pendidikan, Penerapan Tes Kemampuan Akademik (TKA) sebagai Instrumen Penilaian Nasional, dilaksanakan Ruang Crystal 5 Hotel Mercure, Sabtu (24/5/2025).

Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Timur Sri Wahyuni mewakili Gubrnur Kaltim memberikan sambutan dalam kegiatan ini.

"Dalam acara ini kita akan mendapatkan penjelasan. Penjelasan ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan," jelasnya.

Kemudian, tanggung jawab kualitas pendidikan bukan hanya hasil akhir yang dicapai oleh siswa tetapi bagaimana proses belajar mengajar dan proses pendidikan itu bisa disiapkan dengan baik oleh pemerintah daerah, yayasan pengelola pendidikan, dan asosiasi guru.

"Ini dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan, nanti ada namanya asesmen nasional (AN) untuk sekolahnya. Jangan hanya guru membebankan kepada murid yang lulus tetapi dengan adanya AN maka akan terlihat semua stakeholder, guru, kepala sekolah, fasilitas perpustakaan dan lain-lain untuk bisa ditingkatkan agar bisa menghasilkan pendidikan yang berkualitas," ungkapnya.

Kaltim memiliki program Gratispol. Pendidikan gratis di Kaltim, anak-anak Kaltim yang berumur 18-25 tahun yang menempuh pendidikan di universitas, institut atau sekolah tinggi yang ada di Kaltim tidak dikenakan biaya.

"Kita juga berharap anak-anak yang lulus dari dari kampus nanti mempunyai kualitas yang baik. Jadi tidak hanya mereka memiliki kesempatan juga bisa memanfaatkan fasilitas pendidikan yang baik," terangnya.

Sekda Srijuga mengatakan ketika berbicara tentang bagaimana penggunaan Computer Asisted Test (CAT) untuk tes Kemampuan Akademik maka bisa menggunakan fasilitas sekolah.

"Kalau misalnya fasilitas sekolah tidak memungkinkan kita bisa menggunakan fasilitas CAT yang ada di Badan Kepegawaian, kita mempunyai gedung untuk tes itu bisa digunakan untuk 100 orang," kata Sri.

Jadi, lanjut Sri, semua sekolah dari mana saja bisa menggunakan fasilitas yang dimiliki Pemprov Kaltim tersebut, sehingga ke depan diharapkan tidak menjadi kendala.

"Saya tambahkan kalau TKA itu kan bisa digunakan untuk ke kampus kalau yang diluar prestasi. Jadi dengan TKA, kampus juga lebih mudah melihat siapa yang akan bisa menjadi mahasiswa di luar TKA maka mereka akan ikut seleksi, ini juga mendukung pendidikan gratis kita Gratispol, jadi yang masuk perguruan tinggi bisa melalui jalur prestasi atau dengan TKA," tambahnya.

Ditambahkan Plt Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Prov Kaltim Rahmat Ramadhan mengatakan untuk CAT kabupaten kota juga bisa digunakan.

"Seperti yang disampaikan Ibu Sekda, kalau CAT utnutk SMK/SMA bisa menggunakan fasilitas dari BKD bisa digunakan 100 orang kemudian fasilitas CAT di kabupaten kota juga bisa digunakan," tuturnya.

Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menyampaikan apresiasi kepada Pemprov Kaltim yang telah bersedia untuk menjadi tempat pertama sosialisasi ini dilakukan.

"Kita masih bisa berkesempatan untuk memberikan masukan-masukan substansi dan nanti akan diterapkan di bulan November, mudah-mudahan sudah siap," harapnya.

Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Toni Toharudin, mengatakan sosialisasi akan dilakukan secara masif.

"Harapannya dengan adanya penilaian seperti ini akselerasi akan semakin cepat dan supaya anak-anak dapat termotivasi, pelaksanaan bulan November itu untuk siswa SMA/SMK," jelasnya.

Toni juga mengatakan tujuannya untuk mengukur kemampuan siswa secara individu.

:Jadi kita mempunyai penilaian terhadap hasil belajar siswa dan itu nanti (nilai itu) bisa digunakan untuk mengikuti jenjang lanjutan, jalur-jalur prestasi itu bisa menggunakan nilai dari TKA, ini digunakan untuk kelas akhir kelas 6, kelas 9 dan kelas 12," jelasnya.

Hadir dalam kegiatan ini Kepala Pusat Standar Kebijakan Pendidikan Irsyad Zamjani, mewakili Kepala Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Kaltim Tendes Teddy Soesilo, Kepala Balai Guru Tenaga Kependidikan (BGTK) Wiwik Setiawati, Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Samarinda Helena, Wakil Rektor 1 Universitas Mulawarman Lambang Subagiyo, Wakil Dekan 3 Unmul Bibit Suhatmady, dan peserta workshop.(ayu/her/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26