Sejumlah Negara Eropa Siap Investasi Energi Terbarukan di Kaltim

Nety     98x     Berita

JAKARTA - Memenuhi undangan United Nations Development Programme (UNDP) Indonesia, Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik bertemu sejumlah duta besar negara-negara Eropa di Park Hyatt Jakarta, Rabu (16/10/2024).

Mereka yang hadir adalah Duta Besar New Zealand HE Mr Kevin Burnett, ONZM, Duta Besar Norwegia HE Rut Kruger Giverin, Duta Besar Jerman Ina Lepel, Duta Besar Finlandia Mr Pekka Kaihilahti, Duta Besar Swedia Mr Daniel Blockert, Duta Besar Denmark Mr Sten Frimodt Nielsen, Duta Besar Italy HE Mr Benedetto Latteri,
Duta Besar Irlandia HE Mr Padraig Francis dan Duta Besar Swiss Mr Olivier Zehnder.

Diskusi membahas ketertarikan negara-negara sahabat itu untuk berinvestasi dalam pengembangan energi terbarukan di Kaltim.

"Mereka lebih tertarik untuk berinvestasi pada pengembangan energi terbarukan," ungkap Akmal usai pertemuan yang berlangsung sekitar dua jam tersebut.

Energi yang akan dikembangkan adalah tenaga surya atau solar cell. Usaha tersebut potensial dikembangkan di Kutai Kartanegara, Samarinda, Paser dan Kutai Barat.

Ketertarikan ini sangat baik, sebab faktanya hingga saat ini dominasi penggunaan energi di Kaltim masih dominan menggunakan energi berbahan fosil alias energi tak terbarukan.

Kaltim sendiri kata Akmal akan terus bertransformasi dari penggunaan energi fosil menuju energi terbarukan. Di sejumlah perusahaan tambang misalnya, saat ini sudah perlahan mulai mengoptimalkan penggunaan energi terbarukan dalam operasional tambang mereka. Seperti diterapkan PT Kideco Jaya Agung di Kabupaten Paser.

Selain itu, mereka juga berharap bisa berkontribusi untuk pembangunan IKN dengan mendorong para pengusaha dari negara-negara itu berinvestasi ke Kaltim.

"Makanya saya minta teman-teman di DPMPTSP harus lebih sigap. Jangan hanya mengandalkan China, tapi negara-negara yang peduli energi terbarukan harus kita sambut," pesan Akmal.

Diskusi juga menyinggung rencana dukungan negara-negara tersebut untuk berinvestasi di Kalimantan Timur sebagai penyangga utama Ibu Kota Nusantara (IKN). Pasalnya kata Akmal, dalam perspektif ekonomi dan IKN, posisi Kaltim sangat rasional. Karena Kaltim memiliki insfratruktur yang sudah cukup memadai.

Sebagian duta besar juga membicarakan tentang pentingnya desentralisasi bagi Indonesia. Sebab desentralisasi akan memberikan ruang bagi daerah untuk menyiapkan ekonomi, lapangan kerja dan membangun insfratruktur.

Pertemuan itu difasilitasi Kepala Perwakilan UNDP Indonesia Norimasa Shimomura. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26