SAMARINDA - Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim didampingi Direktur Penerangan Agama Islam Kementerian Agama Republik Indonesia Ahmad Zayadi yang juga Sekretaris LPTQ Nasional, Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesra HM Syirajudin membuka Rapat Koordinasi Persiapan Pembukaan Penyelenggaraan MTQN XXX Tahun 2024 Kaltim. Rapat digelar di Ruang Mandapa III Hotel Fugo Samarinda, Minggu, 8 September 2024.
Sekda Sri Wahyuni mengingatkan kepada semua panitia penyelenggara MTQN agar benar-benar memperhatikan hal-hal yang kecil, jangan sampai menimbulkan kekisruhan saat pelaksanaan.
Baik itu pergerakan tamu VVIP dan VIP, dan khususnya dewan hakim yang usianya sudah sepuh. Ini harus benar-benar diperhatikan. Dimana titik kumpul menjemputnya baik saat acara pengukuhan, maupun saat akan mengikuti pembukaan. Begitu pula setelah pembukaan untuk diantar pulang ke hotel.
"Tolong jangan pikirkan mudah parkir kendaraan pengantar, tapi pikirkan mudahnya dewan hakim turun naik saat penjemputan maupun pengantaran pulang. Ini untuk kenyamanan dalam pelayanan. Tolong diatur dengan baik," pesan Sri Wahyuni.
Selain itu, Sri Wahyuni juga minta kepada protokoler untuk pengaturan tamu baik gubernur, sekda, ketua DPRD atau yang mewakil gubernur yang akan masuk ke VVIP saat pembukaan MTQN, karena setelah Presiden RI datang otomatis arena pembukaan MTQN sudah ditutup.
"Gubernur beserta ibu berapa orang ini harus sudah ada list-nya, sehingga jangan sampai bawa bus tapi isinya kosong. Kalau bisa gubenur dan istri itu satu bus, belum lagi gubernur hadir sekdanya juga hadir dan ini harus difasilitasi," pesannya.
Kemudian yang harus menjadi perhatian terkait dengan kendaraan logistik. Jangan sampai tidak bisa masuk. Karena lewat pukul 12 siang penjagaan sangat ketat, termasuk penerima tamu dan petugasnya.
"Dan yang terakhir terkait dengan pelaksanaan pameran yang rencanannya akan dibuka pukul 15.00 Wita. Jangan sampai peserta maupun pengunjung pameran kosong. Ini juga harus diantisipasi. Tolong ini juga bisa di komunikasikan dari Polresta Samarinda untuk bantuannya," pinta Sri Wahyuni.
Ahmad Zayadi dalam kesempatan tersebut memberikan catatan singkat bahwa penyelenggaraan MTQN XXX di Kota Samarinda Provinsi Kaltim, adalah event festival keagamaan terbesar di Indonesia.
"Karena terbesar maka kemudian perlu persiapan-persiapan yang lebih maksimal dan alhamdulillah setelah
koordinasi dan konsolidasi kawan-kawan terutama terkait dengan sejumlah kegiatan yang akan dilaksanakan progresnya kemudian sudah tergambarkan," paparnya.
Hanya saja, sambung Zayadi perlu dilakukan antisipasi, mitigasi jika kemudian sejumlah rencana nantinya ada perkembangan baru.
"Seperti yang saya kira kalau ada mitigasi bersama dari kita semua," tegasnya.
Dalam rakor tersebut juga dilakukan diskusi dan tanya jawab dari panitia penyelenggara terkait persiapan maupun kendala yang dialami di lapangan khususnya terkait dengan penjemputan, pengantaran tamu baik sebelum pembukaan maupun setelah acara pembukaan. (mar/sul/ky/adpimprov kaltim)