Morning Briefing, Gubernur : Terpenting, Serapan Manfaat untuk Rakyat

Nety     14x     Berita

Gubernur Kaltim Dr H Rudy Mas'ud (Harum) dan Wakil Gubernur (Wagub) Seno Aji memimpin Morning Briefing "Menuju Generasi Emas Kalimantan Timur" di Ruang Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim, Senin 4 Agustus 2025.

Memanfaatkan momentum ini, Gubernur Harum kembali mengingatkan para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) untuk tetap bekerja dalam sistem. Apalagi, masa waktu pelaksanaan pembangunan tahun ini sudah memasuki semester kedua.

"Semua OPD harus bekerja sesuai sistem. Jangan sampai keluar dari sistem," pesan Gubernur Harum.

Selain itu, kerja organisasi harus diukur dan memang harus terukur.

Menurut Gubernur Harum, setiap rupiah adalah amanah rakyat.

Semua akan diuji hasilnya. Bukan hanya pekerjaan selesai.

Pelaksanaan kegiatan dan anggaran semestinya berjalan sesuai tahapan dan perencanaan. Pemetaan dilakukan lebih awal sehingga pelaksanaan pembangunan berjalan tepat waktu dan sesuai rencana. Dengan demikian, maka serapan anggaran bisa berjalan dengan baik dan memberi manfaat bagi masyarakat.

Pasalnya, jika kegiatan anggaran dikebut di ujung tahun hanya untuk menekan silpa, maka hasil kerja kemungkinan tidak akan maksimal.

"Saya perlu kerja cepat, tepat dan akurat. Bukan hanya serapan anggarannya, tapi serapan manfaatnya untuk masyarakat," tegas Gubernur Harum.

Kerja keras ini kata Gubernur Harum, sangat dibutuhkan mengingat masih banyak program yang harus segera dituntaskan agar manfaatnya bisa segera dinikmati oleh masyarakat Kaltim.

Antara lain perlindungan terhadap 177.000 pekerja rentan, termasuk di dalamnya nelayan, petani, tenaga honorer, tenaga harian lepas dan lain-lain. Mereka perlu diberi bantuan peningkatan kesejahteraan melalui BPJS kesehatan maupun ketenagakerjaan.

"Kaltim sudah menganggarkan untuk 100.000. Masih kurang 77.000 orang. Mungkin nanti kita kolaborasi dengan CSR atau TJSL perusahaan," ungkap Gubernur.

Program lain yang juga harus disukseskan adalah Makan Bergizi Gratis (MBG). Dimana setiap kabupaten dan kota diminta minimal menyiapkan 3 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Setiap SPPG akan mengelola dana tidak kurang dari Rp10 miliar per tahun. Total di Kaltim nantinya akan dibangun sekitar 350 SPPG dengan satu SPPG akan melayani sekitar 3.000-4.000 orang.

"Saya melihat banyak hal positif dari program ini, terutama dalam penyerapan bahan baku," kata Gubernur.

Pelaksanaan program ini disarankan juga bisa berkolaborasi dengan Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih dan perusahaan daerah (perusda), terutama dalam pasokan bahan baku untuk Program MBG.

"Saya memberikan apresiasi atas kerja keras, kerja cerdas, kerja pinter dan ikhlas pimpinan OPD dan seluruh staf," puji Gubernur.

Selain meminta percepatan realisasi dan serapan anggaran, Gubernur Harum juga menyinggung tata kelola dan manajemen ASN.

"Saya juga memberi catatan untuk manajemen ASN. Kalau kepalanya bagus, insyaallah ke bawahnya akan bagus," tandasnya.

Morning Briefing juga membahas optimalisasi penerimaan daerah, mulai pajak alat berat, pajak air permukaan, pemanfaatan aset, restrukturisasi kerja sama dan lain-lain.

Gubernur juga meminta agar tidak dilakukan pengadaan unit kendaraan baru dan meminta peningkatan tata kelola aset.

Semua OPD juga diwajibkan mengikuti Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Isu lain yang juga dibahas adalah pokok-pokok pikiran (pokir) DPRD Kaltim.

"Semua pokir harus by sistem. Selain itu, usulan harus rasional. Kalau mau selamat, pakai rule, pakai aturan," tegas Gubernur Harum.

Sementara kepada para pejabat eselon 2, Gubernur Harum meminta agar melakukan peningkatan kompetensi.

"Eselon 2 yang belum S3, tolong segera selesaikan kuliah S3," pinta Gubernur.

Orang nomor satu di Kaltim ini juga mengingatkan agar tidak ada penggelembungan anggaran untuk pengadaan barang, apalagi yang bersinggungan dengan alat-alat kesehatan.

"Jangan ada mark up. Tolong ini jadi perhatian. Apalagi alat kesehatan," tegasnya.

Gubernur Harum juga sependapat dengan tawaran rumah sakit terapung atau hospital ships yang ditawarkan perusahaan Korea Selatan. Gubernur juga setuju rencana kerja sama pendidikan dengan universitas dari Australia untuk bilingual.

Selain itu juga dibahas perkembangan rencana Sekolah Rakyat dan persiapan rangkaian acara jelang HUT ke-80 Kemerdekaan RI.

Morning Briefing dimoderatori Sekda Kaltim Sri Wahyuni dan dihadiri para asisten dan pimpinan OPD lingkup Pemprov Kaltim.(sul/yans/adpimprovkaltim)

Bagikan Postingan ini :
26