Menciptakan Delivered Man Pemprov Kaltim. Never Say No

Nety     87x     Berita

Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kaltim Sri Wahyuni resmi menutup kegiatan Pengembangan Kompetensi Jabatan Pimpinan Tinggi yang digagas BPSDM Kaltim di School of Leadership Rumah Perubahan Jakarta Escape, Jalan  Mabes 2 Jatimurni, Bekasi, Rabu (15/5/2023).

"Hari ini Rumah Perubahan akan kita tinggalkan, tapi nilai-nilai, inovasi, inisiatif dan wawasan yang kita peroleh dari Rumah Perubahan harus kita bawa ke Kaltim," pesan Sekda Sri Wahyuni saat menutup pelatihan tersebut.

Kepada seluruh peserta pelatihan yang terdiri dari para kepala organisasi perangkat daerah (OPD) Pemprov Kaltim dan kabupaten kota, Sekda Sri Wahyuni mengingatkan agar seluruh peserta bisa menerapkan ilmu yang diperoleh dari Rumah Perubahan.

"Ini momentum untuk menjadi delivered man dan delivered woman di instansi masing-masing," pinta Sri Wahyuni.

Delivered man yang dimaksud Sekda Sri Wahyuni adalah contoh yang disampaikan oleh owner dan founder Rumah Perubahan Prof Rhenald Kasali tentang sosok Menteri Pekerjaan Umum Basuki Hadimoeljono. Salah satu menteri di pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Basuki Hadimoeljono digambarkan sebagai sosok pemimpin birokrat yang berintegritas, tak kenal menyerah, jujur,
bekerja simpel, tidak pernah mengeluh, memiliki 'kantong ajaib' walaupun tak pernah minta tambahan anggaran, bisa berkolaborasi dengan semua pihak, bisa menyelesaikan masalah tanpa masalah dan mau turun ke bawah.

"Beliau adalah delivered person. Sosok yang selalu bisa mewujudkan target dan keinginan pimpinan. Dia bekerja bukan untuk dirinya sendiri. Bekerja cepat dan adaptif melakukan penyesuaian. Never say no. Dia hanya bilang no, untuk yang melanggar undang-undang," terang Rhenald Kasali dalam paparan motivasinya.

Basuki Hadimoeljono tak pernah ingin dikenal sebagai orang yang sudah banyak membangun jalan, jembatan, waduk dan selalu mendapat tugas penanganan bencana di Indonesia. Dia hanya ingin mewariskan sistem organisasi yang kuat, solid, adaptif, berkualitas dan berintegritas.

"Saya kontak beliau masih pakai SMS. Beliau pakai HP jadul, tapi bisa mewujudkan apa yang diinginkan oleh Presiden Jokowi. Dia benar-benar delivered man," ucap Rhenald Kasali.

"Sebagai ASN, bapak ibu harus bisa seperti beliau," pesan Rhenald Kasali kepada para pejabat Kaltim.

Selain memberikan contoh "delivered man" sosok Basuki Hadimoeljono, Rhenald Kasali juga banyak mengupas materi tentang bagaimana pemerintahan harus siap menghadapi perubahan yang akan terus bergerak dinamis di masa-masa mendatang.

Tentu saja, pemerintahan ke depan harus adaptif dengan perubahan dan melek digital/teknologi.

"Kalau di awal kita bicara coaching, mentoring dan perubahan, jangan sampai itu hanya menjadi kata kunci yang mudah diucapkan tetapi tidak kita terapkan," timpal Sekda Sri Wahyuni pada kesempatan penutupan acara.

Sebab itu dia meminta seluruh pimpinan perangkat daerah untuk bisa menjadi delivered man dan delivered woman. Caranya harus bisa memastikan pesan tersampaikan ke bawah. Mengenali masalah, memahami medan, terjun sampai hal teknis tapi tidak mengerjakan teknis.

"So, drive yourself, kendalikan diri anda, kendalikan institusi anda. Think out of the book, berpikir tidak biasa untuk menjadi delivered man dan delivered woman bagi Pemprov Kaltim," seru Sekda Sri Wahyuni.

Perubahan zaman kata Sekda Sri Wahyuni, suka tidak suka harus diikuti dengan pembaharuan tata kelola dan regulasi yang bisa mengayomi perubahan itu sendiri. Termasuk memerlukan dukungan dari kebijakan kepala daerah. (sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26