Kaltim Serius Lakukan Transformasi Tambang ke Pertanian

Nety     65x     Berita

SAMARINDA - Sektor pertambangan batu bara hingga saat ini masih menjadi penyokong utama pertumbuhan ekonomi Benua Etam. Meski demikian, pada saatnya sumber daya alam tak terbarukan itu akan habis juga. Dengan kesadaran itu, maka Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mendorong gerakan menanam. Kesadaran ini penting sebab hingga saat ini ketersediaan pangan Kaltim, baik beras, sayuran dan daging masih sangat bergantung dengan pasokan daerah lain.
Akmal ingin Kaltim segera bertransformasi ke sektor pertanian. Sebab, jika kekuatan ekonomi Kaltim dari sektor sumber daya alam semakin melemah pada saatnya, maka daerah ini tidak akan lagi memiliki fiskal yang kuat untuk mendatangkan bahan-bahan pokok dari luar Kaltim lagi.
Dalam upaya menyukseskan rencana tersebut, Pj Gubernur Akmal Malik terus menggerakkan semangat berbagai pihak untuk menanam. Termasuk melibatkan para pelajar menanam di lahan-lahan eks tambang batu bara untuk mengembangkan sektor pertanian.
“Alhamdulillah ada puluhan hektare lahan eks tambang batu bara di daerah Samboja sudah kami manfaatkan untuk lahan pertanian melibatkan para pelajar SMK,” kata Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik saat menerima kunjungan kerja rombongan Pemprov Sulawesi Barat (Sulbar), belum lama ini.
Lahan tersebut, ditanami sayur-sayuran, seperti pakcoy, sawi dan kangkung. Ada juga tanaman-tanaman yang berguna untuk ternak, seperti rumput odot. Sehingga, setelah dipanen tanaman itu akan berkolaborasi dengan sektor yang lain seperti untuk mendukung kebutuhan peternakan. Karena itu, di lahan eks tambang juga potensial dikembangkan peternakan, karena sudah didukung dengan penanaman rumput untuk pakan ternak.
Hal ini sangat penting agar ke depan Kaltim dapat memproduksi ternak sapi sendiri dengan memanfaatkan lahan-lahan eks tambang. Dalam saat bersamaan Pemprov Kaltim juga membantu para kelompok tani dengan bantuan ternak sapi dan kambing. Yang jelas, kata Akmal, Kaltim memiliki potensi yang luar biasa termasuk dari pemanfaatan lahan-lahan eks tambang. Yang diperlukan saat ini lanjut Akmal adalah kolaborasi yang baik di antara semua pihak terkait.
“Prinsipnya, kita bisa manfaatkan lahan eks tambang batu bara untuk transformasi ke sektor pertanian dalam arti luas. Termasuk untuk pariwisata,” tutup Akmal. (jay/sul/ky/adpimprov kaltim)

Bagikan Postingan ini :
26