JAKARTA-Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Perkebunan dan Dinas Kehutanan Provinsi Kaltim menggelar Executive Meeting “Kolaborasi dan Akselerasi Sektor Perkebunan dan Kehutanan dalam mendukung Kalimantan Timur Sukses menuju Generasi Emas”, di The Ritz-Carlton Jakarta, Selasa, 29 Juli 2025.
Gubernur Kaltim H Rudy Mas’ud (Harum) hadir sekaligus memberikan arahan pada Executive Meeting yang diikuti Presiden Direktur, CEO, pimpinan perusahaan sektor perkebunan dan kehutanan dari berbagai grup industri yang beroperasi di wilayah Kalimantan Timur.
Dalam arahannya, Gubernur Harum mengatakan forum ini merupakan wadah berkumpul yang strategis dan harmonis. Namun bukan hanya seremoni melainkan wadah kolaborasi dan sinkronisasi antara Pemprov Kaltim dan para pelaku usaha sektor perkebunan dan kehutanan, yang merupakan dua sektor andalan yang menopang ekonomi Benua Etam.
“Kami memberikan apresiasi yang seluas-luasnya kepada perusahaan perkebunan dan kehutanan di Kaltim. Kenapa seluas-luasnya karena kebun dan hutannya sangat luas. Apresiasi kepada bapak ibu sekalian yang hari ini bisa hadir disini,” ucap Harum.
Menurut Harum, para pemegang kepentingan industri perkebunan dan kehutanan selama ini menjadi mitra penting bagi Pemprov Kaltim dalam menciptakan pertumbuhan ekonomi hijau yang inklusif dan berkelanjutan. Melalui tema besar yang diusung, ingin ditegaskan bahwa pembangunan Kaltim tidak bisa berjalan sendiri. Harus dibangun bersama pemerintah, swasta, dan masyarakat.
“Sektor perkebunan dan kehutanan merupakan tulang punggung dalam struktur ekonomi daerah Kaltim yang berkontribusi sangat signifikan terhadap PDRB Kaltim,” jelasnya.
Gubernur Harum menyebut Kaltim menghadapi dua realitas, yaitu potensi besar dan tantangan nyata. Mulai dari produktivitas lahan, keterbatasan infrastruktur, konflik sosial, hingga tantangan keberlanjutan dan emisi karbon. Maka, forum ini penting untuk menyatukan arah kebijakan, regulasi, dan inisiatif multipihak agar sektor ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga selaras dengan visi pembangunan berkelanjutan.
Gubernur Harum menyampaikan tiga poin utama komitmen dan ajakan dari Pemprov Kaltim, pertama, memperkuat hilirisasi dan nilai tambah lokal melalui industri pengolahan. Kedua, Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan harus selaras dengan pembangunan sosial, terutama untuk program prioritas pembangunan yaitu di sektor pendidikan, kesehatan, rumah layak huni hingga pengendalian inflasi. Ketiga, terkait kepatuhan dan keteladanan usaha, yaitu dukungan dalam hal pembayaran pajak, penggunaan angkutan sesuai kelas jalan dan pemanfaatan Bankaltimtara serta Baznas sebagai mitra lokal perusahaan.
“Kami percaya bahwa dengan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan masyarakat, maka akselerasi pembangunan sektor perkebunan dan kehutanan, serta program prioritas akan mendorong Kaltim menjadi superhub ekonomi hijau nasional, sekaligus menjadi penyangga utama Ibu Kota Nusantara dari sisi pasokan bahan baku, pangan, energi, dan jasa ekosistem,” imbuhnya.
“Mari jadikan forum ini sebagai langkah awal yang konkret untuk membangun kemitraan strategis menuju transformasi sektor kehutanan dan perkebunan yang tangguh, produktif, dan berkelanjutan. Semoga Pertemuan hari ini membawa manfaat besar bagi kemajuan Kalimantan Timur menuju Generasi Emas,” pungkasnya.
Tampak hadir, Anggota DPRD Kaltim Abdul Giaz, Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Ujang Rachmad, Kepala Dinas Kehutanan, Joko Istanto, Plt Kepala Dinas Perkebunan, Andi Siddik, Ketua Komda APHI Kaltim, Asrul Anwar, Ketua Komda ISWA Kaltimtara, Azharin, Ketua Komda Apkindo Kaltimtara, Eko Arief Suratmono, Ketua Umum Gapki Eddy Martono dan Ketua Gapki Cabang Kaltim Rahmat Perdana Angga. (her/ky/adpimprovkaltim)